Sedangkan di Indonesia, masyarakat suku bugis dikenal kerap memakai gigi emas. Period tahun sixty-an silam gigi emas bagi suku bugis untuk menunjukkan kemampuan finansial mereka.
Hadis di atas menunjukkan bahwa mengambil hidung palsu dari emas diperbolehkan. Ulama’ kemudian menganalogikan gigi palsu, pengikat gigi serta ujung jari palsu pada hidung palsu.
Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, yang disebut kejutan galvanik. Lalu gigi emas juga lebih sensitif terhadap makanan panas atau dingin.
Artis dunia lain, Beyonce disebut juga menggunakan gigi emas saat umurnya 19 tahun. Pada foto yang dirinya unggah di Instagramnya, Beyonce menunjukan gigi berlapis emas dengan bentuknya sebagai taring.
Tapi apakah menggunakan gigi emas yang dilakukan sebagian pesohor hanya untuk pamer kekayaan semata? Dan bagaimana jika dijual di kemudian hari, apakah bisa jadi investasi. Lalu, bagaimana dampaknya bila ditinjau dari aspek medis?
Penggunaan gigi palsu merupakan alat bantu untuk menggantikan gigi yang hilang dan jaringan gusi di sekelilingnya. Hal ini lazim di dunia medis.
Selain itu, fenomena gigi emas kala itu di Uni Soviet juga menjadi pilihan para penjahat dan bos kriminal. Mereka menganggap gigi emas adalah investasi yang menguntungkan.
Sekitar fifty tahun yang lalu, ketika Rusia masih tergabung dalam negara Uni Soviet, gigi emas sangat familiar digunakan oleh warga sana. Ada banyak alasan mengapa orang Rusia gemar menggunakan gigi emas. Salah satunya adalah karena investasi.
Sobat Treasury, dari uraian di atas, ternyata pemakaian gigi emas cenderung lebih ke Way of living meski sebagian ada juga yang bertujuan untuk investasi. Namun untuk investasi emas mendingan cari yang lebih aman aja dan mudah secara on the web, duduk sambil duduk santai di rumah.
network Republika.id retizen.id Sign up ameera taking place wellbeing myhalal tekno sharia keuangan industri halal wisata khazanah indonesia dunia hikmah filantropi rumah zakat islam digest haji umroh iqra alquran-digital kajian-alquran doa hadist khutbah jumat news nasional pendidikan Activity internasional UBSI telko highlight analisis news-Investigation selarung kolom lipsus ekonomi finansial energi bisnis pertanian otomotif esgnow lingkungan csr tata-kelola Visible foto video clip infografis komik karikatur english inside affair Islam during the archipelago Sport and Leisure Inexperienced Finance Republika Television set Pack up Podcast Information 37 Stock Shot Indeks Nabi Muhammad
Sobat Treasury, gigi sejatinya telah digunakan dalam dunia kedokteran gigi sejak jaman kuno. Pada awalnya, gigi emas digunakan untuk menggantikan gigi yang hilang.
Emas sejatinya merupakan product pilihan yang sangat baik untuk mahkota gigi tiruan, bahkan hingga kini emas masih banyak digunakan untuk pembuatan jacket crown. Sifat logam emas yang sangat mudah dibentuk memudahkan dokter gigi untuk membuat mahkota gigi dengan kecekatan terhadap gigi yang akurat.
Menurut American Dental Association (ADA), belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa memakai gigi emas aman dipakai dalam jangka panjang. Bila aksesori ini dibuat dengan baik seperti layaknya gigi tiruan, dan memiliki kecekatan yang baik terhadap gigi serta pemakaiannya hanya dalam waktu yang singkat, pemakainya tidak terlalu beresiko untuk mengalami masalah gigi dan mulut.
Sayangnya fenomena gigi emas telah menjadi industri polagacor168 yang menggoda banyak pelaku bisnis yang ingin meraup keuntungan, dan belum tentu dibuat dengan mempertimbangkan aspek medis. Celah yang terjadi antara gusi dengan gigi emas yang tidak pas menjadi tempat terjebaknya makanan yang susah dibersihkan.
Melalui celah itu pula bakteri dapat masuk dan berkembang biak. Bisa diramalkan pemakainya rentan untuk mengalami bau mulut, radang gusi, karies gigi yang terjadi di bawah grills, bahkan kerusakan tulang.
Namun demikian, menurut pendapat pertama penggunaan gigi emas dan keperakan harus dikurangi dengan norma keharusan. Sementara, pendapat kedua (pengikut Imam Ahmad Ibn Hanbal) menyatakan hal ini diperbolehkan kapan saja selama tidak ada niat untuk menunjukkan kelebihan atau pemborosan.